Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB di ruang kelas 7A. Guru menjelaskan konsep dasar pola hias tradisional Nusantara yang banyak terinspirasi dari flora, fauna, serta bentuk geometris. Siswa kemudian diajak mengidentifikasi unsur-unsur keindahan pola hias dan mengamati contoh motif tradisional dari berbagai daerah Indonesia.
Sebagai bagian dari implementasi pendidikan lingkungan hidup dan budaya bersih sekolah, guru mengarahkan siswa untuk menggunakan material ramah lingkungan, seperti kertas daur ulang serta pewarna alami. Melalui model pembelajaran deep learning, siswa ditantang menggali kreativitas dan nilai filosofis yang terkandung dalam setiap desain yang mereka rancang.
“Saya ingin anak-anak tidak hanya menggambar pola, tetapi memahami makna budaya dan melatih kepekaan terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Agus Nurul Muwahid, S.Pd, saat ditemui usai kegiatan.
Menurut salah satu siswa, kegiatan ini menyenangkan karena dapat berkarya sambil belajar menjaga lingkungan. “Kami jadi tahu bahwa seni bisa dibuat dari bahan sederhana, tapi tetap bagus dan bermakna,” ujar Nadia, siswa kelas 7A.
Melalui penerapan pembelajaran berbasis Adiwiyata dan pendekatan deep learning, diharapkan siswa SMP Negeri 3 Songgon mampu mengembangkan kreativitas, karakter peduli lingkungan, serta kecintaan terhadap seni budaya Indonesia.
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) – Kelas 7A SMP Negeri 3 Songgon



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran Membangun silahkan request di sini ....