Minggu, 22 Juli 2012

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1433 Hijriyah

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1433 Hijriyah

Mari kita Manfaatkan Kesempatan Ramadhan Tahun ini sebaik-baiknya .......... 
Sekolah tidak sepantasnya membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa kegiatan yang yang bermanfaat. Bulan Ramamadhan merupakan momen yang tepat sekolah melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu membentuk karakter positif siswa. Dengan tumbuhnya generasi bangsa berkarakter positif diharapakan mampu membawa bangsa ini kepada bangsa yang bermartabat. Bangsa yang menjunjung tinggi kejujuran, toleransi dan cinta damai.

Banyak pihak yang menilai bahwa proses pendidikan di Indonesia saat ini kurang memberi penekanan terhadap pembentukan karakter siswa. Pendidikan di Indonesia masih dianggap lebih menekankan aspek kognitif semata. Munculnya berbagai peyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini ditengarai produk dari pola pendidikan yang mengabaikan pembangunan karakter peserta didik. Tentu saja penilaian ini dirasakan kurang adil karena banyak faktor terkait dengan pembentukan karakter seorang anak. Namun demikian bagi lembaga pendidikan khususnya sekolah tentu penilaian semacam ini dapat menjadi kritik guna melakukan pembenahan pola didik terhadap siswa. Tidak heran jika kemudian pemerintah mencanangkan pentingnya pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran di sekolah. Melalui pembelajaran yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, pendidikan karakter diajarkan di sekolah.Bahkan saat ini setiap guru dituntut mampu mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran yang memuat pendidikan karakter.
Di bulan Ramadhan dengan berpuasa siswa diajak meningkatkan rasa empati dan simpati kepada sesama yang nasibnya belum beruntung. Bukankah dengan berpuasa mereka juga merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan. Dengan demikian diharapakan tumbuh dalam diri siswa kepekaan sosial untuk saling berbagi. Melalui puasa, siswa diajak agar mempunya kepribadian yang sabar, tahan terhadap godaan dan menjunjung tinggi kejujuran. Penanaman sikap toleransi di bulan Ramadhan tentunya sangat diperlukan. Siswa yang tidak menjalankan ibadah puasa menghormati kepada siswa yang berpuasa. Sebaliknya siswa yang berpuasa hendaknya tidak mencela kepada siswa yang tidak berpuasa karena alasan keyakinan atau alasan lainnya. Di sini sikap saling menghormati , toleransi dan cinta damai selalu dibina. 
Sikap intoleransi dan pemaksaan kebenaran kepada pihak yang berbeda saat ini problematika bangsa yang patut diwaspadai. Sikap intoleran menumbuhkan benih-benih perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Ada indikasi sikap intoleran tumbuh subur di era reformasi.Tidak sedikit kelompok yang menyemai benih sikap intoleran dan penggunaan kekerasaan dalam memperjuangkan ideologinya.Mereka secara terbuka menarik generasi muda sebagai pengikutnya. Munculnya sikap merasa benar sendiri, menganggap orang yang tidak sepaham sebagai lawan yang layak diperangi di kalangan genersai muda perlu diwaspadai oleh para guru. Melalui penanaman nilai-nilai agama secara benar dan kesadaran tentang adanya keberagaman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, siswa diajak untuk lebih toleran dan cinta damai. Dan tampaknya bulan romadhon merupakan momen yang paling tepat guna melakukan kegiatan semacam itu.
Hal yang paling utama dalam pelaksanaan puasa adalah terbentuknya karakter manusia yang jujur. Puasa menuntut kejujuran bagi yang melaksanakannya.Bukankah yang tahu seseorang berpuasa atau tidak hanya diri sendiri dan Allah semata. Bahkan nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan bahwa percuma bagi orang yang berpuasa tetapi tidak meninggalkan dusta. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. “ Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dam malah mengerjakannya, serta tidak pula meninggalkan perbuatan bodoh, maka tidak ada kepentingan dengan aktivitas dia meninggalkan makan dan minum.” Di sinilah bulan ramadhan dapat dimanfaatkan sebagai momen pembentukan karakter manusia yang jujur. Kejujuran saat ini merupakan barang yang langka di negeri ini. Jika kita cermati maraknya tindak korupsi bermula dari ketidak jujuran.Ketidakjujuran berakibat pada pengkhianatan terhadap amanat yang diberikan.
Di akhir Ramadhan sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan pembagian zakat fitrah dengan melibatkan siswa. Melalui kegiatan ini siswa di asah kecerdasan sosialnya. Sikap kasih sayang, peduli terhadap sesama perlu ditunjukkan dengan kegiatan nyata. Dengan melibatkan siswa dalam pengumpulan dan pembagian zakat fitrah siswa belajar bagaimana mereka berinteraksi sosial terhadap lingkungan di sekitar sekolah. Dalam kegiatan ini siswa juga dilatih mengorganisasi sebuah kegiatan sosial kegamaan dan mendalami kehidupan sesama yang kurang mampu. Dalam berorganisasi semacam inilah siswa akan tertanam sikap demokratis, disiplin, dan kerja keras. Sangat sayang jika sekolah hanya sekedar mengumpulkan zakat fitrah tanpa ketelibatan siswa untuk mengelola hasil pengumpulan dan penyalurannya.
Di bulan ramadhan ini tentunya guru dan siswa tidak ingin hanya masuk dalam tingkatan shaumul awam, puasanya orang awam.Puasa yang hanya sekedar menghindar dari perbuatan yang membatalkan puasa saja. Melalui kegiatan ramadhan di sekolah guru dan siswa diharapkan mampu meningkatkan diri masuk dalam tingkatan shaumul khusus atau puasa khusus. Puasa yang di samping menghindar dari perbuatan yang membatalkan puasa juga dari perbuatan yang dapat menggagalkan pahala puasa. Puasa yang mampu menghindari dusta, adu domba dan perbuatan haram lainnya.
SEMOGA RAMADHAN TAHUN INI MAKIN MENINGKAT MOTIFASI KITA DALAM MENJALANKAN IBADAH KEPADA ALLAH SWT
SEMOGA KITA SEMUA MEMPEROLEH RAHMAT BERKAH SERTA MAGFIRAH-NYA
AAMIIN...

Selasa, 17 Juli 2012

AKREDITASI SEKOLAH

...::  SELAMAT DATANG  ::...
TIM ASSESOR JAWA TIMUR
DALAM RANGKA VISITASI 
"SMP NEGERI 3 SONGGON"

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya di lingkungan Civitas Pendidikan SMP Negeri 3 Songgon berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan BAP-S/M Provinsi Jawa Timur No.036/BAP-S/M/TU/VII/2012 bahwasanya pada hari ini :
Senin, 16 Juli 2012
Tim Assesor yang terdiri dari :
1. Drs. WARSITO, M.Pd
2. Drs. Suradiyana, M.Pd
Dijadwalkan pukul 09.00 WIB s/d 16.00 WIB 
diadakan Akreditasi Sekolah dengan agenda kegiatan visitasi dilakukan melalui observasi lapangan, observasi kelas, dan wawancara dengan warga sekolah SMP Negeri 3 Songgon dalam rangka klarifikasi, verifikasi, serta validasi terhadap data dan informasi yang diberikan melalui perangkat akreditasi yang diisi oleh kepala sekolah yang mencakup beberapa poin penilaian sebagai berikut :
Penilaian 8 poin/komponen Standar Isi :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan dan
8. Standar Penilaian

Dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim.....
Semoga pelaksanaan Visitasi/Penilaian Sekolah hari ini dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan berarti, dan sebuah harapan dari Keluarga besar SMP Negeri 3 Songgon bisa mendapatkan Nilai  yang terbaik yaitu Predikat "A" ..... Aamiin..........
=======================...::: *** :::...=======================

Sabtu, 02 Juni 2012

Selamat Kepada Siswa Kelas IX SMPN 3 Songgon Tahun 2012

 

Daftar Nama Siswa Yang Lulus Ujian Nasional 
Tahun Pelajaran 2011/2012
Download Klik Disini

Daftar Rekap Nilai Siswa Yang Lulus Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2011/2012
Download Klik Disini

 

Selasa, 22 Mei 2012

Pendidikan Nasional



Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri serta sikap dan prilaku yang inovatif dan kreatif.

Dengan demikian pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangun bangsa.

Sebagai usaha mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas, berbagai kegiatan telah dilakukan, antara lain :
1. Pemantapan pelaksanaan kurikulum;
2. Peningkatan jumlah, jenis dan mutu guru dalam rangka usaha peningkatan dan pemerataan pelayanan pendidikan;
3. Peningkatan jumlah, jenis dan mutu sarana dan sraprasarana pendidikan dalam rangka usaha pelayanan yang lebih merata, yang dimulai dengan sekolah dasar dan seterusnya diikuti sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah umum.
4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan berbagai kegiatan yang bersifat kemasyarakatan, seperti Palang Merah Remaja, kepramukaan, kesenian, olahraga, prestasi, keterampilan, dan lain-lain.