Rabu, 06 Agustus 2025

Intervensi Gerakan Sekolah Sehat

 

Gerakan Sekolah Sehat (GSS) merupakan gerakan nasional untuk mewujudkan peserta didik yang sehat bergizi, bugar, berdaya tahan, serta belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Di SMP Negeri 3 Songgon, GSS diintegrasikan dengan budaya sekolah dan program Adiwiyata, sehingga mendorong perubahan perilaku sehat, penguatan layanan UKS, kantin sehat, serta pengelolaan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau.

Lima Pilar GSS yang ditegakkan di sekolah:

  1. Sehat Bergizi: edukasi Isi Piringku, konsumsi air minum aman, sarapan sehat, tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, dan pengawasan kantin sehat.

  2. Sehat Fisik: pembiasaan senam pagi, permainan tradisional/olahraga, jalan sehat, dan screen time yang seimbang.

  3. Sehat Imunisasi: dukungan jadwal imunisasi lanjutan sesuai rekomendasi fasilitas kesehatan.

  4. Sehat Jiwa: check-in kesejahteraan diri, konseling dasar sebaya, dan pojok literasi positif.

  5. Sehat Lingkungan: PHBS, cuci tangan pakai sabun (CTPS), sikat gigi massal, sanitasi layak, pengelolaan sampah (pilah, bank sampah), taman hijau, dan smoke-free area.


Rabu, 16 Juli 2025

Kunjungan Sungai Watch ke SMP Negeri 3 Songgon

 


SMP Negeri 3 Songgon kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan. Sebagai Sekolah Adiwiyata dan pelaksana aktif Gerakan Sekolah Sehat (GSS), sekolah ini mendapat kehormatan dikunjungi oleh tim Sungai Watch, organisasi yang fokus pada pengendalian sampah di sungai dan lingkungan pesisir.


Kegiatan utama kunjungan ini adalah workshop pengenalan “School Bin” yang diikuti oleh seluruh Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 3 Songgon. School Bin merupakan inovasi sistem pengelolaan sampah berbasis edukasi di lingkungan sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterlibatan, dan kepedulian warga sekolah dalam memilah dan mengelola sampah dengan benar.


Workshop dipandu langsung oleh tim Sungai Watch yang menjelaskan secara rinci tentang jenis-jenis sampah, pentingnya pemilahan sejak dari sumber, serta teknis penggunaan dan pengelolaan School Bin. Peserta juga diajak berdiskusi interaktif dan diberikan simulasi bagaimana mengimplementasikan sistem ini di dalam ruang lingkup sekolah maupun kelas.


Kegiatan ini menjadi bagian dari intervensi program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) serta penguatan pilar lingkungan hidup dalam program Sekolah Adiwiyata, di mana perilaku hidup bersih dan sehat serta literasi lingkungan menjadi fokus utama.

"Kami sangat antusias dan berterima kasih atas kehadiran Sungai Watch. Kolaborasi ini menjadi dorongan besar bagi kami untuk terus mengembangkan budaya peduli lingkungan di sekolah, mulai dari hal kecil seperti memilah sampah," ujar Kepala SMP Negeri 3 Songgon, Bapak Suhaimi, M.Pd.

Selain guru, siswa juga akan turut dilibatkan dalam tahap implementasi berikutnya melalui kegiatan praktik langsung dan monitoring penggunaan School Bin. Diharapkan, program ini bisa menjadi pilot project yang akan menginspirasi sekolah-sekolah lain di wilayah Songgon dan Banyuwangi pada umumnya.




Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan penyerahan simbolis School Bin dari pihak Sungai Watch kepada pihak sekolah.



Senin, 02 Juni 2025

KEGIATAN BERSIH HALAMAN SEKOLAH



Pagi ini, sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai, seluruh warga SMP Negeri 3 Songgon melaksanakan kegiatan rutin bersih-bersih halaman sekolah. Kegiatan ini dimulai pukul 06.30 WIB dan diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta staf sekolah.


Dengan membawa alat kebersihan masing-masing seperti sapu, pengki, dan sekop, para siswa terlihat antusias membersihkan area kelas, taman, selokan, hingga halaman depan dan belakang sekolah. Para guru turut serta memantau sekaligus ikut membersihkan area lingkungan sekitar ruang guru dan kantor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembiasaan hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, serta mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Selain menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, kegiatan ini juga melatih siswa untuk bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.

Kepala SMP Negeri 3 Songgon, Bapak Suhaimi, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan secara rutin setiap hari dalam satu minggu, sebagai salah satu upaya mendukung program Adiwiyata di sekolah.

“Melalui kegiatan bersih-bersih bersama ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, gotong royong, dan kepedulian lingkungan sejak dini kepada para siswa,” ujarnya.

Setelah kegiatan bersih-bersih selesai, seluruh warga sekolah melanjutkan aktivitas KBM seperti biasa dengan semangat baru dan lingkungan yang bersih serta asri.

Selasa, 21 Januari 2025

Kegiatan Asistensi Tahap 2 Dokumen Usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025

Menindak lanjuti Surat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor: 005/167/429.104/2025, Tanggal 17 Januari 2025, perihal undangan Kegiatan Asistensi Tahap 2 dokumen usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan pada hari ini Selasa, 21 Januari 2025 pukul 14.00 WIB bertempat di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi yang diikuti sejumlah 43 peserta dari sekolah yang terdaftar dalam usulan CSAP Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan untuk memberikan asistensi teknis kepada sekolah terkait penyusunan dokumen pendukung Calon Sekolah Adiwiyata sekaligus menyelaraskan dokumen sekolah dengan kriteria yang ditetapkan oleh program Adiwiyata tingkat Provinsi, serta memastikan kesesuaian administrasi dan kelengkapan dokumen agar sekolah siap diusulkan ke tingkat Provinsi.

Agenda kegiatan berupa Diskusi dan Pendampingan oleh Tim pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi yang memberikan masukan dan koreksi terhadap dokumen yang telah disiapkan oleh sekolah peserta. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi singkat serta penekanan pada jadwal pengumpulan dokumen akhir. Sementara hasil yang dicapai SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap berhasil menyelesaikan draft dokumen awal sesuai panduan yang diberikan namun teridentifikasi beberapa dokumen tambahan yang perlu dilengkapi sebelum pengajuan ke tingkat Provinsi sembari terus meningkatkan pemahaman tim sekolah tentang pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Untuk langkah berikutnya adalah melengkapi dokumen usulan sesuai masukan dari kegiatan asistensi, dan meningkatkan implementasi program GPBLHS di lingkungan sekolah sebagai pendukung utama gerakan Adiwiyata serta segera finalisasi menyusun laporan kegiatan yang akan dilampirkan dalam dokumen usulan. Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dalam mewujudkan komitmennya sebagai sekolah yang berbudaya lingkungan dan peduli terhadap keberlanjutan ekosistem. 


Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, sekolah berharap dapat meraih predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025.

Rabu, 08 Januari 2025

Kegiatan Asistensi Dokumen Usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025

Menindak lanjuti Surat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 005/045/429.104/2025, Tanggal 6 Januari 2025, perihal pemberitahuan Kegiatan asistensi dokumen usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan pada hari ini Rabu, 8 januari 2025 pukul 13.00 WIB bertempat di Aula SMP Negeri 2 Banyuwangi yang diikuti sejumlah 43 peserta dari sekolah yang terdaftar dalam usulan CSAP Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sekolah dalam mempersiapkan dokumen yang sesuai dengan kriteria Adiwiyata dimana program Adiwiyata merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan melalui pembinaan yang berkelanjutan.


Secara khusus tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan Tim Sekolah Calon Adiwiyata tingkat Provinsi dalam menyusun dokumen usulan dan meningkatkan pemahaman sekolah tentang indikator-indikator program Adiwiyata. Kemudian untuk mendorong kesiapan sekolah dalam memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, serta menguatkan komitmen warga sekolah terhadap pelaksanaan program lingkungan hidup.

Kegiatan berupa pemaparan materi oleh narasumber ahli yang dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif dan Bimbingan teknis penyusunan dokumen usulan serta Simulasi penilaian dokumen berdasarkan indikator Adiwiyata. Hasil dari pertemuan ini berupa output kegiatan sebanyak 43 sekolah berhasil menyusun dokumen usulan sesuai dengan format dan kriteria yang telah ditetapkan yang akhinya para peserta bisa memahami prinsip dasar dan indikator penilaian Adiwiyata.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini sekolah akan melengkapi dokumen yang masih perlu revisi dalam beberapa waktu dua minggu kedepan dimana nantinya akan ada kegiatan asistensi lanjutan oleh Dinas Lingkungan Hidup yang akan melakukan verifikasi data bagi lembaga SCAP 2025. Sebagai refleksi bahwasanya kegiatan berjalan lancar dengan tingkat partisipasi yang tinggi oleh para peserta, namun mungkin ada beberapa sekolah masih memerlukan pendampingan lanjutan terkait penjabaran program lingkungan hidup. 

Kegiatan asistensi dokumen usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025 merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan. Dengan komitmen bersama dari pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.