Kamis, 25 Januari 2024

Gerakan Aksi Bersih Sampah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Bedewang

Sebagai bagian dari komitmen SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dalam mendukung penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), Kader Pokja siswa mengadakan Gerakan Aksi Bersih Sampah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Bedewang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta sebagai upaya konkret untuk mendukung keberlanjutan lingkungan yang sehat dan bersih.

Kegiatan dibuka dengan briefing oleh Guru pembina lingkungan memberikan motivasi kepada siswa dan warga, menekankan bahwa gerakan ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan hidup. Setelah pembukaan, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membersihkan area RTH. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
  • Mengumpulkan sampah plastik, organik, dan anorganik di sekitar taman.
  • Memilah sampah berdasarkan jenisnya untuk didaur ulang.
  • Membersihkan area fasilitas umum, seperti tempat duduk dan jalur pejalan kaki.
Siswa terlihat antusias memungut sampah, sementara warga desa yang turut serta dalam kegiatan ini memberikan dukungan dengan menyediakan alat kebersihan tambahan seperti sapu, tempat sampah, dan karung. Selain aksi bersih-bersih, Kader Pokja juga mengadakan sesi edukasi singkat untuk warga sekitar, dengan tema:
  • Pentingnya pengelolaan sampah secara mandiri di tingkat rumah tangga.
  • Manfaat pemilahan sampah dan daur ulang untuk mengurangi limbah.
  • Cara sederhana untuk menerapkan PRLH di kehidupan sehari-hari.


Sesi ini berlangsung interaktif, dengan warga memberikan tanggapan positif dan berbagi pengalaman mereka terkait upaya menjaga kebersihan lingkungan di desa. Beberapa hasil positif dari kegiatan ini adalah:
  • Ruang Terbuka Hijau yang Bersih dan Nyaman: 
RTH Desa Bedewang menjadi lebih bersih dan bebas sampah, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang sering menggunakan area ini untuk beraktivitas.
  • Kesadaran Lingkungan yang Meningkat: 
Siswa dan masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui aksi nyata.
  • Kolaborasi Positif antara Sekolah dan Masyarakat: 
Kegiatan ini mempererat hubungan antara SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dengan masyarakat Desa Bedewang, membuka peluang untuk kegiatan kolaboratif lainnya di masa depan.

Kegiatan Gerakan Aksi Bersih Sampah ini merupakan langkah nyata dari SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dalam mengimplementasikan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH). Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.




Sebagai tindak lanjut, diusulkan kegiatan serupa diadakan secara rutin untuk memastikan lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan menciptakan budaya hidup sehat dan bersih.

Gerakan Aksi Penanaman Pohon di Lingkungan Masyarakat

Sebagai wujud komitmen SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup, Gerakan Aksi Penanaman Pohon dilaksanakan oleh Kader Pokja Siswa dengan melibatkan masyarakat sekitar sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan, mencegah erosi, meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghijauan, dan mendukung penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) di masyarakat sekitar.


Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, Bapak Suhaimi, M.Pd, yang menyampaikan pentingnya penghijauan sebagai investasi lingkungan untuk generasi mendatang. Beliau juga mengapresiasi keterlibatan aktif siswa dan masyarakat dalam kegiatan ini. Setelah pembukaan, seluruh peserta bergerak menuju area yang telah ditentukan untuk kegiatan penanaman pohon. Setiap siswa kader Pokja dibimbing oleh guru dan warga dalam menanam pohon dengan cara yang benar, mulai dari menggali lubang tanam, menanam bibit, hingga menyiram tanaman.

Selain penanaman pohon, diadakan sesi edukasi singkat tentang manfaat penghijauan, yang meliputi:
  • Mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas oksigen.
  • Mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
  • Menyediakan habitat bagi satwa lokal.
Warga juga diajak untuk merawat pohon yang telah ditanam agar tumbuh subur dan memberikan manfaat jangka panjang.

Kegiatan ini membawa dampak positif yang signifikan, antara lain:
  • Penambahan Ruang Hijau: Lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat menjadi lebih hijau dan segar.
  • Kesadaran Lingkungan yang Meningkat: Siswa dan masyarakat lebih memahami pentingnya menanam pohon untuk keberlanjutan ekosistem.
  • Kolaborasi Sekolah dan Masyarakat: Kegiatan ini mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan Gerakan Aksi Penanaman Pohon ini merupakan salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Kader Pokja SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dalam menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH). Dengan partisipasi aktif dari siswa dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar.

Sebagai tindak lanjut, sekolah berencana melakukan pemantauan rutin terhadap pohon-pohon yang telah ditanam dan mengadakan kegiatan serupa secara berkala untuk terus mendukung gerakan penghijauan.

Sabtu, 20 Januari 2024

Menggunakan Kembali Botol Plastik Bekas

SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap telah melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam rangka mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah, sekaligus mengembangkan kreativitas siswa melalui pemanfaatan limbah botol plastik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengolah limbah botol plastik menjadi pot bunga gantung dengan menggunakan teknik hidroponik atau media air sebagai pengganti tanah. Selain itu, limbah botol plastik juga dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran untuk karya kerajinan.

Sekolah memandang penting untuk mengajak siswa terlibat langsung dalam pengelolaan sampah, dan dengan demikian, siswa diberikan pemahaman tentang konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dalam kegiatan ini, konsep yang diterapkan lebih berfokus pada penggunaan kembali (Reuse) dan daur ulang (Recycle) terhadap limbah botol plastik. Dengan mengolah botol plastik menjadi kerajinan, siswa tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pengurangan sampah di sekitar mereka.

Pada tahap awal, sekolah mulai melihat limbah botol plastik yang dihasilkan sudah cukup banyak dan bisa menjadi masalah serius jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat berbagai macam kerajinan dari limbah botol plastik. Salah satu hasil utama dari kegiatan ini adalah pembuatan pot bunga gantung yang akan menghiasi ruang kelas dan lingkungan sekolah. Teknik hidroponik digunakan untuk menggantikan tanah, memberikan alternatif ramah lingkungan yang juga mengurangi penggunaan air tanah.

Selama kegiatan, siswa dilatih untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide inovatif dalam menghasilkan produk-produk kerajinan dari botol plastik. Setiap siswa diinstruksikan untuk mengikuti lomba dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, tetapi juga memperkuat nilai-nilai peduli lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Kepala sekolah SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan ruang kelas di sekolah menjadi lebih asri, sejuk, dan menyenangkan untuk belajar. Tidak hanya itu, pengelolaan sampah plastik melalui konsep 3R juga diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan di seluruh lingkungan sekolah. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat langsung dari hasil kerajinan mereka, sambil tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Melalui inisiatif ini, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga menciptakan generasi muda yang lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

Kampanye "Minum Tanpa Sedotan Plastik" Di Sekolah

Pada tanggal 20 Januari 2024, siswa-siswa yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap melaksanakan kampanye bertajuk "Minum Tanpa Sedotan Plastik". Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi teman-teman sekolah mengenai dampak penggunaan sedotan plastik terhadap lingkungan dan pentingnya mengurangi sampah plastik di sekitar kita, khususnya di sekolah. Kampanye dimulai dengan pembagian selebaran yang berisi informasi tentang bahaya sedotan plastik, terutama dalam konteks pencemaran laut dan dampaknya terhadap ekosistem. Selebaran tersebut juga memuat alternatif pengganti sedotan plastik, seperti sedotan bambu, stainless steel, atau bahkan minum langsung dari gelas. Para siswa kader Pokja memulai kegiatan dengan melakukan presentasi singkat di depan kelas-kelas. Mereka menjelaskan secara rinci mengapa kita perlu beralih ke minum tanpa sedotan dan bagaimana kebiasaan sederhana ini dapat membantu mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. 









Setelah presentasi, siswa-siswa yang tergabung dalam Pokja melakukan aksi nyata di kantin sekolah. Mereka mengajak teman-teman untuk memilih minuman tanpa menggunakan sedotan, dan menunjukkan alternatif-alternatif lain seperti membawa botol minum sendiri yang bisa digunakan berulang kali. 

Kepala SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, Bapak Suhaimi, M.Pd, mendukung penuh kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa kampanye ini sangat penting untuk mendidik generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan. "Kampanye ini bukan hanya tentang mengurangi penggunaan sedotan, tetapi juga tentang membangun kesadaran terhadap sampah plastik secara umum. Kami berharap agar siswa-siswa ini bisa menjadi contoh yang baik di masyarakat dan menyebarkan pesan ini ke rumah mereka," ujar Kepala Sekolah.

Dampak Positif dari kampanye minum tanpa sedotan ini mendapat respons positif dari banyak pihak. Banyak siswa yang mulai sadar dan berkomitmen untuk tidak lagi menggunakan sedotan plastik, serta lebih memilih menggunakan alat makan yang ramah lingkungan. Aktivitas ini juga mendapat perhatian dari orang tua yang mendukung langkah sekolah dalam mengurangi dampak sampah plastik. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak terlalu peduli terhadap pentingnya mengurangi sampah plastik kini mulai membawa botol minum sendiri dari rumah, serta lebih selektif dalam memilih kemasan minuman.

Melalui kampanye ini, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap menunjukkan komitmennya untuk mendidik siswa-siswinya agar menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk melaksanakan aksi-aksi nyata dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Kampanye minum tanpa sedotan adalah langkah kecil yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan di masa depan.

Jumat, 19 Januari 2024

Kegiatan Jumat Bersih di Sekolah

Dalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap mengadakan kegiatan Jumat Karakter yang dirangkaikan dengan program Jumat Bersih, pada Jumat (19/01). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah dengan penuh semangat kebersamaan. Rangkaian Kegiatannya dimulai pukul 07.30 WIB dengan apel pagi di lapangan sekolah. Kepala sekolah, Bapak Suhaimi, M.Pd., memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta, menekankan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari pembentukan karakter disiplin dan peduli lingkungan. Setelah apel, siswa dibagi ke dalam kelompok berdasarkan kelas untuk membersihkan area yang telah ditentukan yaitu, siswa kelas 7 ditugaskan membersihkan taman depan sekolah dan halaman parkir dan kemudian kelas 8 membersihkan ruang kelas, koridor, dan perpustakaan, dan siswa kelas 9 ditugaskan membersihkan area kantin, lapangan olahraga, serta selokan di sekitar gerbang sekolah.

Siswa membawa perlengkapan seperti sapu, pengki, kain lap, dan kantong sampah dari rumah. Selain itu, sekolah juga menyediakan alat tambahan seperti alat pemotong rumput, cangkul dan tempat sampah besar untuk mengangkut sampah organik dan anorganik.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter, seperti Gotong Royong dimana disini siswa bekerja sama membersihkan dan merapikan lingkungan. Untuk nilai kedisiplinan, siswa mengikuti arahan dengan tertib dan menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab. Adanya rasa Cinta Lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan sebagai bagian dari gaya hidup.

Antusiasme para peserta dalam kegiatan ini salah satu siswa kelas 8, Romi, menyatakan, “Jumat Bersih ini seru karena kami bisa bekerja sama dengan teman-teman. Sekolah jadi terlihat lebih bersih, dan kami jadi sadar pentingnya menjaga lingkungan.” Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Anita Devie Puspitasari, SE., menambahkan, “Jumat Karakter menjadi momen penting bagi siswa untuk tidak hanya belajar akademik, tetapi juga membangun karakter positif yang akan bermanfaat bagi masa depan mereka.”

Setelah kegiatan selesai, sekolah terlihat lebih bersih dan asri. Sampah yang terkumpul dipilah antara sampah organik dan anorganik untuk didaur ulang. Sebagai tindak lanjut, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap akan menjadikan kegiatan Jumat Bersih sebagai agenda rutin bulanan. Selain itu, sekolah berencana mengadakan lomba kebersihan antar-kelas untuk meningkatkan semangat siswa menjaga lingkungan.

Dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai karakter, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap terus berkomitmen menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk mendukung proses belajar mengajar.

Senin, 15 Januari 2024

Sosialisasi Gerakan Menanam Obat dan Tanaman Hias di Sekolah


SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap baru-baru ini melaksanakan pemasangan poster sosialisasi yang bertujuan untuk mengajak warga sekolah berpartisipasi dalam gerakan "Ayo Menanam Obat dan Tanaman Hias di Sekolah". Pemasangan poster ini dilakukan oleh Kader Pokja 6 bidang Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif siswa, guru, dan staf sekolah dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Poster yang dipasang di mading dan kelas serta berbagai titik strategis di sekolah ini memiliki desain yang menarik dan mudah dipahami. Dalam poster tersebut, tercantum informasi tentang pentingnya menanam tanaman obat dan tanaman hias di lingkungan sekolah. Tanaman obat yang disebutkan seperti jahe, kunyit, dan daun sereh, selain bermanfaat untuk kesehatan, juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Sedangkan tanaman hias yang ditanam akan menambah penghijauan serta memperindah lingkungan sekolah, menciptakan suasana yang nyaman dan menyegarkan udara di sekitar area sekolah.

Kader Pokja 6 mengharapkan bahwa melalui pemasangan poster ini, pesan tentang pentingnya gerakan menanam obat dan bunga akan lebih mudah diterima oleh warga sekolah. Poster tersebut berfungsi sebagai pengingat visual yang mengajak seluruh pihak untuk ikut serta dalam merawat dan menjaga tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu, poster ini juga memberikan petunjuk jenis tanaman apa saja yang menjadi prioritas harus dipersiapkan untuk ditanam disekolah.
Pemasangan poster ini bukan hanya sebagai media sosialisasi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap program penghijauan dan pelestarian lingkungan di SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap. Diharapkan, dengan adanya gerakan ini, sekolah akan semakin asri, sehat, dan ramah lingkungan. Siswa, guru, dan staf sekolah diharapkan dapat menanam berbagai jenis tanaman di sekitar area sekolah, baik tanaman obat yang berguna untuk kesehatan maupun tanaman hias yang akan mempercantik lingkungan yang hijau.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan mendidik siswa untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan alam. Melalui pemasangan poster ini, diharapkan gerakan menanam obat dan tanaman hias dapat menjadi bagian dari budaya sekolah dan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh seluruh warga sekolah.

PKBM

dalam rangka upaya  meningkatkan IPM (indek Pembangunan Manusia dengan ikut memberikan solusi penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), SMP Negeri 3 Songgon bekerjasama dengan PKBM Bina Makmur Sempu, guna meminima.lisir anak yang putus sekolah atau tidak sekolah dengan alasan tertentu,seperti kendala tidak ada biaya sekolah (miskin),kendaraan untuk kesekolah,, SMP Negeri 3 Songgon memfasilitasi tempat pembelajaran guna mempermudah siswa dalam pembelajaran di PKBM utamannya masyarakat sekitar lingkunan SMP Negeri 3 Songgon,,,selain itu SMP Negeri 3 Songgon juga membantu mencari Anak Tidak sekolah untuk di daftarkan, dengan biaya 0 Rupiah selama pembelajaran sampai kelulusan.



Pembelajaran dilaksanakan sebulan sekali di Minggu Pertama di setiap bulannya, sehingga tidak mengganggu aktifitas siswa dalam melaksanakan kewajiban dirumah 











 

Kamis, 11 Januari 2024

Pemanfaatan Air Di Lingkungan Sekolah

Menyiram tanaman memanfaatkan air dari selokan gerbang sekolah

Dalam rangka mendukung program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) dengan tema Konservasi Air, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap berhasil mengimplementasikan ide kreatif berupa pemanfaatan air parit atau selokan yang terletak di depan gerbang sekolah untuk menyiram tanaman di lingkungan sekolah. Air parit yang selama ini hanya mengalir tanpa dimanfaatkan kini diolah dengan metode sederhana agar dapat digunakan untuk kegiatan penyiraman tanaman. Inisiatif ini dilakukan sebagai bagian dari upaya sekolah dalam mengurangi pemborosan air bersih sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan.

Manfaat kegiatan ini di antaranya Efisiensi Air, mengurangi ketergantungan pada air bersih dari PDAM untuk penyiraman tanaman. dan Pendidikan Lingkungan, yaitu memberikan contoh nyata kepada siswa tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya secara bijak, serta Penghijauan Sekolah, dimana memastikan tanaman di lingkungan sekolah tetap terawat dan hijau, bahkan saat musim kemarau.


Antusiasme siswa dan guru sangat mendukung program ini. Mereka secara aktif terlibat dalam kegiatan mulai dari pembuatan saringan, pemasangan pipa, hingga pemeliharaan taman. Seorang siswa kelas 7, Saskia, menyatakan, “Kami jadi belajar cara memanfaatkan air yang tadinya terbuang. Kegiatan ini juga membuat sekolah kami semakin hijau dan asri.” 


Dengan semangat peduli lingkungan, langkah kecil seperti ini diharapkan mampu memberikan dampak besar dalam menjaga keseimbangan alam dan menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

Rabu, 10 Januari 2024

Memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia

 


Keluarga besar SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap Mengucapkan !
Selamat Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia  🌳🌱 

Semoga semangat menanam pohon dan merawat alam semakin tumbuh di setiap langkah kita. 
Pohon adalah aset penting bagi kehidupan kita, memberikan oksigen, menyerap karbon, dan menjaga keseimbangan ekosistem. 
Dengan menanam pohon, kita berkontribusi langsung pada keberlanjutan bumi. 
Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik!

Sabtu, 06 Januari 2024

Kegiatan Penandatanganan MoU dengan KOSDA Singojuruh

Pada hari Sabtu, 6 Januari 2024 SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap melakukan kunjungan resmi bersama Koordinator Sumber Daya Air Wilayah Singojuruh, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi, dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mempererat kerja sama antara sekolah dan instansi pemerintah dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.

Kosda Wilayah Singojuruh, menjelasan terkait pentingnya pengelolaan air yang bijak. "Kerja sama ini sangat strategis, terutama dalam menghadapi tantangan terkait kelangkaan air dan dampak perubahan iklim. Dengan melibatkan generasi muda, kita berharap bisa menciptakan budaya yang lebih peduli terhadap lingkungan, Gerakan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam menjaga kelestarian sumber daya alam, terutama air, yang sangat penting bagi kehidupan kita." ungkapnya. 

Dalam pertemuan tersebut kemudian dilakukan penandatanganan MoU antara pihak SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dan Kosda Wilayah Singojuruh. MoU ini mengatur berbagai aspek kerjasama, mulai dari kegiatan pendidikan lingkungan hidup di sekolah, pelatihan pengelolaan sumber daya air, hingga pelaksanaan proyek-proyek nyata seperti penghijauan dan konservasi air yang akan dilakukan oleh siswa-siswi. Usai penandatanganan, acara dilanjutkan dengan diskusi dan perencanaan program lanjutan yang akan dilaksanakan di sekolah, termasuk program pelatihan untuk guru dan siswa mengenai teknik konservasi air, serta upaya pencegahan pencemaran air di lingkungan sekitar sekolah melalui kegiatan Sekardadu yaitu Sekolah Rawat daerah Aliran Sungai di Banyuwangi. Selain itu, akan ada kegiatan praktik langsung seperti pembuatan lubang resapan air dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. 

Harapan ke depan dengan adanya kerja sama ini, diharapkan SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dapat menjadi contoh sekolah yang peduli terhadap lingkungan, serta menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk ikut serta dalam upaya pelestarian alam. Para siswa pun diharapkan dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan sebagai bagian dari keberlanjutan hidup di masa depan. Pentingnya kolaborasi ini untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dimana 

"Semoga kerja sama ini memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan sekitar dan mendorong terciptanya generasi muda yang lebih peduli terhadap kelestarian alam. 🌍💧🌱

Jumat, 05 Januari 2024

Field Trip ke Pengelolaan Bank Sampah Pokmas Mahkota Domba

Dok. Foto Bersama Kader Pokja di Sekretariat Pokmas Mahkota Domba

Untuk mendukung program Inovasi Perilaku Ramah Lingkungan Hidup, siswa kader Pokja 5, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap melaksanakan kegiatan field trip ke lokasi ramah lingkungan yaitu, Tempat Pengelolaan Bank Sampah Pokmas "Mahkota Domba" yang berlokasi di Dusun Tegalwudi Desa Bedewang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis kepada siswa mengenai pengelolaan sampah secara terintegrasi, pentingnya pemilahan sampah, serta potensi ekonomi dari daur ulang.

Tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman tentang pengelolaan sampah berbasis komunitas serta mendorong siswa untuk mempraktikkan perilaku ramah lingkungan di sekolah dan rumah dan juga guna menginspirasi siswa dalam membuat inovasi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Setiba di lokasi ada beberapa rangkaian kegiatan, dimulai dengan sambutan oleh pengurus Pokmas Mahkota Domba, yang menjelaskan peran Bank Sampah Pokmas Mahkota Domba sebagai solusi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pengelola juga memaparkan tahapan operasional bank sampah, mulai dari penerimaan sampah, pencatatan, hingga daur ulang.

Dalam rangkaian kegiatan siswa diajak untuk observasi lapangan yaitu melihat langsung aktivitas pengelolaan sampah, meliputi:
  1. Pemilahan Sampah: Siswa belajar memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, logam, dan organik.
  2. Pengolahan Daur Ulang: Siswa melihat bagaimana sampah diolah menjadi produk seperti kerajinan tangan, dan barang bernilai jual lainnya.
  3. Pembuatan POC Pupuk Organik Cair: Siswa belajar mengolah sampah organik mulai proses pencacahan bahan sampai proses permentasi kompos secara anaerab

Setelah observasi, siswa mengikuti diskusi dan inspirasi dimana pada sesi diskusi, siswa bertanya tentang tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah. Pengelola juga memberikan motivasi kepada siswa untuk memulai inisiatif serupa di sekolah dan rumah masing-masing. Pesan Inspiratif dari Pengelola Bank Sampah Pokmas Mahkota Domba menekankan bahwa setiap orang memiliki peran dalam menjaga lingkungan. "Dengan mulai memilah sampah di rumah, kalian sudah menjadi agen perubahan untuk lingkungan yang lebih baik," ujar Ketua Pokmas. 

Selanjutnya sebagai hasil dari kegiatan ini, harapannya siswa kader Pokja segera merancang beberapa program tindak lanjut di sekolah, antara lain:
  • Membentuk Bank Sampah Sekolah yang terintegrasi dengan kegiatan Pokja.
  • Mengadakan kampanye pemilahan sampah di kalangan siswa.
  • Menginisiasi lomba daur ulang kreatif untuk mendorong inovasi siswa dalam memanfaatkan sampah.
Field trip ini memberikan pengalaman edukatif dan praktik yang sangat berharga bagi siswa kader Pokja. Selain memperluas wawasan mereka tentang pengelolaan sampah, kegiatan ini juga menginspirasi inovasi baru yang akan diterapkan di lingkungan SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap. Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, diharapkan para siswa dapat menjadi pelopor perilaku ramah lingkungan di sekolah dan masyarakat.

Kamis, 04 Januari 2024

Kegiatan Penandatanganan MoU dengan Pokmas "Mahkota Domba" Pengelola Bank Sampah

Pada hari Kamis, 4 Januari 2024, telah berlangsung kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) antara SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap dan Pokmas "Mahkota Domba" Pengelola Bank Sampah. Acara tersebut diadakan di SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

Pertemuan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB dengan sambutan hangat dari Kepala SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, Bapak Suhaimi, M.Pd. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa gerakan GPBLHS bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat sekitar. Beliau berharap program ini dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang lingkungan ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan alam.

Selanjutnya, melalui perwakilan dari Pokmas "Mahkota Domba", dalam hal ini dihadiri oleh Ketua Pokmas Bapak Abdul Haris Hairu, S.Kom, juga memberikan sambutan. Bapak Beliau menjelaskan bahwa Pokmas "Mahkota Domba" sebagai pengelola Bank Sampah telah berkomitmen untuk mendukung program-program yang berfokus pada pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Kerja sama dengan SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, menurutnya, sangat penting untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada para siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan.

Puncak acara adalah penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap, dan Ketua Pokmas "Mahkota Domba". MoU ini bertujuan untuk mewujudkan gerakan yang melibatkan seluruh elemen sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah, penghijauan, serta penerapan prinsip-prinsip lingkungan hidup yang berkelanjutan di sekolah dan lingkungan sekitar.

Sebagai bagian dari implementasi gerakan GPBLHS, rencana aksi yang disepakati antara kedua belah pihak mencakup kegiatan seperti:

  1. Program edukasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah dan daur ulang bagi siswa dan warga sekitar.
  2. Pendirian unit pengelolaan sampah di sekolah yang terintegrasi dengan Bank Sampah "Mahkota Domba".
  3. Kegiatan penghijauan di lingkungan sekolah dan desa sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam.

Acara ini juga disaksikan oleh perwakilan dari Kaur humas, guru-guru, serta siswa-siswi SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap yang antusias menyambut kerjasama ini.

Dalam penutupan pertemuan ini, kedua belah pihak mengungkapkan harapan mereka terhadap keberhasilan program GPBLHS. Kepala SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap menyampaikan bahwa dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para siswa dapat lebih aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, serta dapat menjadi agen perubahan bagi lingkungan mereka. Ia juga berharap bahwa program ini akan memperkuat budaya peduli lingkungan yang akan bermanfaat tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Sementara itu, Ketua Pokmas "Mahkota Domba" menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya pengelolaan sampah yang baik. Dengan adanya kerjasama ini, Pokmas "Mahkota Domba" berkomitmen untuk memberikan bimbingan dan dukungan dalam hal pengelolaan sampah dan pelatihan kepada siswa-siswa serta masyarakat, agar dapat mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Kedua belah pihak ini berharap bahwa gerakan GPBLHS yang baru saja diluncurkan dapat berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi siswa, sekolah, dan masyarakat. 

Semoga kerjasama ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lainnya, serta dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.