Selasa, 08 Agustus 2023

Internal Training Pembentukan Tim Kader Pokja Siswa sebagai Agen Perubahan PRLH

Untuk mendukung upaya menciptakan perilaku ramah lingkungan di sekolah, SMP Negeri 3 Songgon Satu Atap menyelenggarakan kegiatan Internal Training Pembentukan Tim Kader Pokja Siswa. Program ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi agen perubahan lingkungan yang bertanggung jawab di sekolah dan masyarakat. Selain itu mencetak kader siswa yang peduli dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan, membentuk tim yang mampu menginisiasi, mengelola, dan mengkampanyekan gerakan ramah lingkungan di sekolah. Kemudian menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan di kalangan siswa.

Rangkaian kegiatan acara dibuka oleh Kepala Sekolah, Bapak Suhaimi, M.Pd, yang menyampaikan apresiasi kepada peserta atas semangat mereka dalam mendukung program lingkungan hidup. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui tindakan nyata. Selanjutnya prosesi kegiatan inti di pandu oleh guru Ketua Pembina Lingkungan Ibu Dra. Endah Retnowati untuk mengawal kegiatan hingga usai.


Pada sesi pertama, guru pembina lingkungan memaparkan beberapa materi utama, antara lain:
  • Kesadaran Lingkungan Hidup: Pentingnya perilaku ramah lingkungan untuk masa depan bumi.
  • Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Cara sederhana untuk mengelola sampah di rumah dan sekolah.
  • Manajemen Program Lingkungan: Strategi menyusun dan menjalankan program lingkungan di sekolah.
  • Peserta sangat antusias mengikuti sesi diskusi, dengan beberapa siswa memberikan ide kreatif seperti lomba kelas terbersih dan program daur ulang sampah.
Pada sesi kedua, Workshop Daur Ulang, dimana siswa diajarkan praktik langsung tentang cara mendaur ulang sampah. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi:
  1. Membuat pot tanaman dari botol plastik bekas.
  2. Merangkai hiasan dinding dari kertas bekas.
  3. Memanfaatkan kardus untuk kerajinan tangan sederhana.
Siswa sangat bersemangat sampai sesi terakhir, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk menyusun program kerja kader Pokja. Setiap kelompok diminta mempresentasikan rencana aksi mereka, seperti:
  • Membentuk bank sampah sekolah.
  • Mengadakan kampanye edukasi lingkungan kepada siswa lain.
  • Mengembangkan taman mini di lingkungan sekolah.
Setelah pelatihan, beberapa hasil yang dicapai antara lain, terbentuknya Tim Kader Pokja Siswa yang terdiri dari perwakilan siswa kelas 7 dan 8. Rencana aksi nyata, seperti jadwal kampanye pemilahan sampah dan lomba kebersihan antar kelas, serta peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.



Kegiatan internal training ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun kesadaran dan aksi nyata siswa untuk menjaga lingkungan. Dengan terbentuknya Tim Kader Pokja Siswa, diharapkan gerakan ramah lingkungan dapat berjalan konsisten dan memberikan dampak nyata bagi sekolah dan masyarakat sekitar.